Jika sampai anak anda terjangkit penyakit ini
Karena Anda tak akan bisa berharap dia miliki usia lebih dari 1 tahun...
Kenapa begitu mengerikan?
Ya...!
Penyakit saluran pernapasan menjadi salah satu jenis penyakit yang rentan terjadi pada bayi baru lahir.
Penyakit pneumonia misalnya kerap mengancam nyawa bayi bahkan bayi yang baru lahir.
Salah satu bayi yang sedang berjuang melawan penyakit serupa adalah Noureen sebagaimana dikutip nakita.grid.id.
Bayi yang kini berusia 4 bulan ini sedang berjuang melawan penyakitBronkopneumonia.
Bagian tubuhnya menjadi bengkak seperti kelopak mata, tangan dan kaki.
Kini, hidup Noureen bergantung pada mesin ventilator yang membantu pengaturan tekanan dan volume udaranya. Meski sudah mulai dicoba untuk melepas ventilator, namun kondisi yang belum stabil belum memungkinkan hal tersebut.
Moms bisa membantu perjuangan Noureen dengan melakukan donasi.
Lalu apakah kondisi yang menimpa Noureen bisa disembuhkan? Apa saja penyebabnya?
Bronkopneumonia merupakan radang saluran pernapasan yang terjadi pada bronkus sampai dengan alveolus paru.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri streptokokus pneumonia dan umumnya dialami oleh bayi dan anak-anak.
Bronkopneumonia dan berbagai jenis infeksi pneumonia lainnya memang tak bisa dianggap sepele.
Awalnya Noureen mengalami sesak napas berat di usianya yang baru menginjak 3 bulan.
Noureen awalnya sempat tidak sadarkan diri namun kini sudah mulai membuka mata walaupun respons perhatiannya masih minim.
Berdasarkan data Badan PBB untuk Anak – Anak (Unicef), pada 2015 terdapat kurang lebih 14 persen dari 147.000 anak dibawah 5 tahun di Indonesia meninggal karena pneumonia.
Gejala paling umum jika anak mengalami kondisi ini adalah sesak napas atau napas yang terlihat tidak normal seperti menimbulkan bunyi.
Menurut Dr. Nastisi Kaswandani, Sp.A(K) , berbagai jenis pneumonia bisa dicegah dengan berbagai cara.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri streptokokus pneumonia dan umumnya dialami oleh bayi dan anak-anak.
Bronkopneumonia dan berbagai jenis infeksi pneumonia lainnya memang tak bisa dianggap sepele.
Berdasarkan data Badan PBB untuk Anak – Anak (Unicef), pada 2015 terdapat kurang lebih 14 persen dari 147.000 anak dibawah 5 tahun di Indonesia meninggal karena pneumonia.
Gejala paling umum jika anak mengalami kondisi ini adalah sesak napas atau napas yang terlihat tidak normal seperti menimbulkan bunyi.
Menurut Dr. Nastisi Kaswandani, Sp.A(K) seperti dilansir dari situs resmi IDAI, berbagai jenis pneumonia bisa dicegah dengan berbagai cara.
1. Bakteri. Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
2. Virus. Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
3. Jamur. Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
4. Protozoa. Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001)
infeksi ini disebabkan oleh bakteri (kuman) yang menyerang paru-paru anak. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan adalah pemeriksaan rontgen, dapat juga kultur untuk melihat terdapat bakteri apa, serta pemeriksaan darah lengkap.
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
- Antibiotik : amoxicilin, amoxiciln clavulanate, azitromycin, ceftrixaone, cefotaxime, doxycicline, clindamycin.
- Bila dicurigai disebabkan oleh infeksi virus (terutama pada anak-anak dibawah 2 tahun) maka dapat diberikan obat anti-virus
- Bila sangat sesak, dapat dirawat di rumah sakit, dan diberikan oksigen, serta infus
- Banyak kasus anak baru sembuh ketika dilakukan uap/nebulizer pada anak.
- Status gizi juga harus diperhatikan, pemberian vitamin, makan serta minum yang cukup
Pneumonia atau bronkopneumonia dapat disembuhkan apabila mendapatkan pengobatan yang adekuat.
Untuk mendapat pengobatan yang tepat dan adekuat, kami sarankan Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Selain itu Anda juga perlu menghindari paparan asap rokok, asap knalpot kendaraan/polusi, debu dan juga selalu menerapkan pola hidup sehat.
Sumber :www.wajibbaca.com